Sidenreng Rappang, 03/02/2025 — SMAN 2 Sidenreng Rappang mengadakan rapat persiapan untuk pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan dimensi Kearifan Lokal, mengangkat topik Mappadendang. Rapat ini dipimpin oleh Koordinator Projek, Roeskandar, S.Pd., dan dihadiri oleh para guru serta tim pelaksana projek. Hadir dalam Rapat, guru-guru pembelajar yang siap mendukung acara ini diantaranya  Ibu Ana Rismayanti, Ibu Jumriah Arifin, Ibu Roswati Makka, Bpk Jai Pajairi, Bpk Darwis Leddu dan Bpk Rusli Rahman yang masing-masing telah memperoleh penjelasan tentang uraian tugas berdasarkan bidang kerja masing-masing demi kelancaran konsep pelaksanaan projek tersebut. Sebenarnya masih ada beberapa guru yang akan dilibatkan namun berhalangan hadir dalam rapat ini yakni Ibu Rasdiana Thamrin, Ibu Masni, Ibu Dyan Ayu Rasmi Pesona, Bpk Abdullah dan Bpk Ridwan.

Dalam rapat ini, Roeskandar, S.Pd. menjelaskan bahwa Mappadendang merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat suku Bugis yang masih lestari hingga saat ini. “Tradisi Mappadendang atau yang lebih dikenal dengan sebutan pesta panen dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi yang melimpah, serta diyakini memiliki dampak positif bagi masyarakat yang melaksanakannya,” ungkap beliau. Selain sebagai ungkapan syukur, Mappadendang juga dipercaya berfungsi sebagai tolak bala.

Rapat ini membahas secara detail petunjuk teknis pelaksanaan projek, termasuk berbagai kegiatan yang akan mendukung pemahaman siswa tentang nilai-nilai kearifan lokal. Rencananya, projek ini akan dilaksanakan pada minggu ketiga Februari 2025, meskipun masih menunggu petunjuk resmi dari pimpinan SMAN 2 Sidenreng Rappang, Siswadi, S.Pd.I., M.Si

Adapun kegiatan yang akan diadakan selain praktik Mappadendang meliputi:

• Untuk Kelas X:
• Osong
• Makkacaping
• Makkelong Ogi
• Untuk Kelas XI:
• Atraksi Pencak Silat
• Makkelong Ogi
• Menari Sukkuru
• Pau-Pau Rikodong

Diharapkan dengan adanya projek ini, para siswa dapat lebih mengenal, memahami, dan melestarikan budaya lokal, khususnya tradisi suku Bugis yang sarat makna dan nilai luhur. Pelaksanaan projek ini juga bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya bangsa di kalangan generasi muda. (Rsl)